SURABAYA INSIDER - Ribuan warga Nahdliyin di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyambut antusias Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengahadiri apel peringatan harlah satu abad Nahdlatul Ulama (NU).
Saat tiba di lokasi, orang nomor satu di Jawa Tengah itu disapa banyak warga. Mereka berebutan untuk meminta swafoto sambil dikawal olen pasukan anggota Banser NU.
Ganjar yang mengenakan baju lurik dan berkopiah hitam langsung disambut peserta apel yang berada di sisi tenda tamu. Selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memberikan sambutan di atas mimbar.
Baca Juga: Gubernur Ganjar hadiri apel satu abad NU bersama ribuan warga Nahdliyin di Temanggung
Bukan Ganjar jika tak mampu menciptakan suasana menjadi lebih cair dan penuh keakraban.
Usai menyampaikan peran penting NU terhadap bangsa, ia langsung memanggil dua pelajar dan seorang Banser untuk naik ke podium.
Barisan peserta apel pun buyar saat Ganjar turun dari podium dan berjalan menuju panggung "Nyeruput Kopi Bareng".
Ribuan ibu-ibu pun berebut foto dan bersalaman dengan Ganjar. Situasi tersebut membuat para Banser bergerak cepat membentuk barikade.
Baca Juga: 6 fakta menarik dibalik peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
"Kontribusi NU sangat banyak, sosial, pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan sampai politik, semuanya. Dan ini sebenarnya momentum buat kawan-kawan NU semuanya untuk bisa berkontribusi bagaimana menatap masa depan, dan terlibat di dalamnya," kata Ganjar Pranowo.
Ia menceritakan, NU punya semangat luar biasa. Ormas yang didirikan oleh KH Hasyim As'ari itu telah melahirkan banyak tokoh yang berperan membangun bangsa dan negara. Kecintaan NU terhadap negara juga sudah tertuang dalam lagu "Yaa Lal Wathon".
"Dan sudah banyak contohnya, ada yang jadi Presiden, menteri, pejabat publik, pengusaha dan kyai serta nyai yang luar biasa yang meberikan ketenangan pada anak-anak bangsa. Selalu memberikan ceramah-ceramah yang menyejukkan," ungkapnya.
Semangat itu, kata Ganjar, telah diwariskan kepada generasi NU berikutnya.
Baca Juga: Profil Rasmus Paludan, politisi Swedia-Denmark pembakar Alquran
Artikel Terkait
Polres Pamekasan undang ahli bahasa dalami kasus ceramah ustaz yang diduga fitnah pendiri NU
Konten Habib Ja'far di warung Kelontong viral sampai ditanggapi Wakil Ketua NU Sumenep?
Peringati 1 Abad NU di tanah suci Makkah! GP Ansor gandeng Gus Muwafiq untuk memeriahkan
Mengaku dapat pertolongan Gus Dur, Martin van Bruinessen raih Anugerah 1 Abad NU
Gubernur Ganjar hadiri apel satu abad NU bersama ribuan warga Nahdliyin di Temanggung