SURABAYA INSIDER - Bakal calon presiden dari (Capres) 2024 Partai NasDem Anies Baswedan mengenang para tokoh pahlawan perjuang kemerdekaan di tanah Surabaya di acara 'Simfoni Kebangsaan' di Surabaya didampingi sejumlah politisi dari partai pengusung di Antaranya NasDem, PKS dan Demokrat.
"Di tanah ini, akhir Oktober-November tahun 1945 puluhan ribu keluarga mengirimkan anak mudanya untuk bertempur, lebih dari ribuan orang dimakamkan dan Surabaya menjadi harum oleh para pahlawan," kata Anies dalam akun Facebook @Anies Baswedan.
Bagi Anies Baswedan mereka tak mati sia-sia, secara hitungan pertempuran mereka kalah, tetapi tidak kalah dalam peperangan, justru Surabaya mengirimkan pesan kepada dunia tentang keseriusan Indonesia untuk merdeka.
Baca Juga: Cara mudah menjaga kesehatan mental untuk kehidupan yang lebih berkualitas
"Dan ini menjadi keinginan setiap anak bangsa Indonesia," ungkapnya.
Di acara ini Anies mengaku dapat menyaksikan dan merasakan kembali peristiwa bersejarah tersebut.
"Kami menyaksikan simfoni luar biasa, di mana Surabaya sebagai kota yang beragam memiliki suasananya guyub, penuh persatuan dan kebersamaan," papar dia.
Dari ini pihaknya ingin suasana itu dijaga dengan bersama mengikhtiarkan kesetaraan kesempatan dan keadilan. "Insya Allah kita gelorakan bersama, Dari Surabaya, Dari Jawa Timur, Untuk Indonesia,"" ungkap dia.
Menurutnya, keadilan sosial menjadi jembatan untuk melahirkan kesetaraan dari berbagai sektor, di antaranya seperti kualitas pendidikan, lapangan pekerjaan, dan pelayanan kesehatan.
Selain itu, keadilan sosial diyakininya mampu membentuk kesejahteraan bagi masyarakat. Namun, hal ini harus ditopang dengan semangat berkeadilan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, keadilan sosial juga menjadi salah satu cita-cita pembentukan negara kesatuan di NKRI.
Cita-cita para pendiri bangsa ini harus diusung untuk memajukan peradaban bangsa Indonesia.
Artikel Terkait
Pidato politik AHY sindir putusan hakim tunda pemilu: apa iya ada plt Presiden
Politikus Hanura: Anies takut bersuara di tengah rongrongan oligarki
Djarot PDIP tantang AHY Demokrat buka data bandingkan utang negara zaman SBY dan Jokowi
Merasa menyesal dan meminta maaf, Ajudan Pribadi mengaku hasil penipuan untuk kebutuhan sehari-hari
Prediksi Jokowi setelah lepas jabatan presiden, begini uraian politik Refly Harun