Oknum pegawai BRI Sumenep diduga curi puluhan juta uang pendidikan murid, anggaran dana PIP digasak habis?

SURABAYA INSIDER - Ketua Umum LSM BIDIK (Barisan Investigasi Dan Informasi Keadilan), Didik, mencium bau busuk sindikat perampok anggaran dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2021 lalu.

Saat ini kasus tersebut mulai terendus dan diduga terjadi di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Berdasarkan data yang dikantonginya SURABAYA INSIDER, Didik mengatakan, bahwa inisial F merupakan inisial salah satu oknum Kepala Unit BRI Kecamatan Gapura, Sumenep.

Baca Juga: Singgung soal video syur 47 detik ada sejak 3 bulan lalu, pelapor Rebecca Klopper: Kasihan tidak jadi melapor!

F diduga terlibat dalam sindikat perampok anggaran dana PIP tahun 2021 lalu.

Seperti diketahui, pada tahun 2021, F menjabat sebagai kepala Unit BRI Kecamatan Gapura.

Didik mengatakan, keganasan sindikat perampok uang negara itu berhasil menggasak uang dana PIP milik salah satu yayasan di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, tahun anggaran 2021.

Baca Juga: Siap kena semprot warga! Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dituding serakah

Didik menduga, dalam aksinya F tidak mungkin sendirian, seperti diketahui ia tentu melibatkan banyak pihak.

Selain dari orang dalam sendiri, kata Didik, tentu ada oknum Kepala Sekolah hingga kuat dugaan ada keterlibatan oknum anggota DPR RI.

"Saya menduga mafia oknum perbankan ini tidak hanya melakukan aksinya di tahun 2021 sampai tahun 2022. Kemungkinan besar modusnya sudah berjalan lama, namun saat ini mereka apes tercium bekasnya di hidung saya," kata Didik dalam keterangannya, Jumat (26/5).

Baca Juga: Selamatkan lingkungan dari reklamasi pembangunan tambak garam, para kiai dan aktivis akan gelar istighosah

Dalam waktu dekat Didik akan membawa persoalan ini ke ranah hukum, ia merasa persoalan ini tidak cukup untuk dilaporkan di daerah namun ini harus dibawa ke pusat.

"Saya menduga banyak petinggi perbankan yang terlibat dalam persoalan ini, saya yakin sekali ini sindikat," ujarnya.

Sementara itu, salah satu yayasan di Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng menceritakan, kala itu pemilik yayasan menerima laporan dari kepala sekolah bahwa dirinya sebagai kepala sekolah dicurigai oleh wali murid terkait pencairan dana PIP.