Seriusi penolakan tambak di Gersik Putih Sumenep, warga mengadu ke Dewan

- Jumat, 17 Maret 2023 | 09:28 WIB
 Potret warga Gersik Putih yang tengah mengadu kepada Komisi II DPRD Sumenep (Surabaya Insider)
Potret warga Gersik Putih yang tengah mengadu kepada Komisi II DPRD Sumenep (Surabaya Insider)

SURABAYA INSIDER - Kemarin, 16 Maret 2023, sejumlah warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Menolak Reklamasi (Gema Aksi) mendatangi Komisi II DPRD Sumenep.

Sejumlah warga tersebut tidak terima dengan penggarapan tambak garam dikawasan pesisir pantai Desa Gersik Putih.

Sehingga warga dengan tegas meminta Wakil Rakyat agar cepat turun tangan menyoal penggarapan tambak garam dikawasan pesisir pantai Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura.

Baca Juga: Peduli lingkungan! warga Gersik Putih Sumenep gelar aksi tolak pembangunan tambak

Dalam informasi yang diterima oleh SURABAYA INSIDER pada Jumat, 17 Maret 2023, sejumlah warga tersebut mengaku resah dengan adanya penggarapan tambak garam tersebut.

Dalam keterangan warga tersebut, mereka menceritakan rencana pembangunan tambak garam oleh pemilik modal atau inverstor yang difasilitasi Pemerintah Desa Gersik Putih.

Dimana rencana tersebut menghabiskan luas tanah sekitar 41 hektar.

Baca Juga: Satukan persepsi! PC PMII Sumenep silaturrahim dengan Kejaksaan Negeri

Jika dibiarkan lahan pesisir pantai Desa Gersik Putih yang akan dialih fungsikan akan menjadi tambak garam, maka kemungkinan banyak hal yang akan merugikan warga.

Warga menilai pembangunan tambak garam tersebut sangat mengancam masyarakat sekitar baik dari sisi ekonomi maupun dari segi lingkungan

"Kami sudah menyampaikan penolakan itu pada Kepala Desa Gersik Putih," ucap Yono salah satu warga.

Mereka juga menegaskan bahwa mereka sangat sadar dengan ngototnya para investor tersebut untuk menggarap lahan yang luas demi dijadikan tambak.

Baca Juga: Kemiskinan merajalela! PC PMII Sumenep fokus agenda awal kawal kebijakan

Bahkan ia juga menegaskan bahwa Pemdes bersama investor telah mendatangkan material untuk memulai penggarapan lahan pesisir tersebut.

Warga mengkhawatirkan jika dibiarkan tambak itu dibangun, maka akan terjadi konflik antara warga dan pihak Desa serta investor yang bersangkutan.

Halaman:

Editor: Khozaimah Surabaya Insider

Sumber: Surabaya Insider

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X