Penyakit misterius di Tanzania, sekitar 5 korban jiwa sudah masuk catatan!

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 18:38 WIB
Ilustrasi wilayah Tanzania yang tengah dilanda penyakit baru (Pinterest)
Ilustrasi wilayah Tanzania yang tengah dilanda penyakit baru (Pinterest)

SURABAYA INSIDER - Tanzania sudah terdapat 13 penyakit misterius salah satunya sudah termasuk penyakit berbahaya.

Penyakit misterius ini menyebabkan mimisan dengan gejala awal demam, sakit kepala, dan kelelahan.

Negara Tanzania saat ini masih menyelidiki salah satu penyakit yang misterius dan serius.

Baca Juga: Disambut ribuan relawan, Anies Baswedan ke Sampang minta dukungan tokoh ulama

Ilustrasi mimisan yang menjadi salah satu ciri dari penyakit misterius di Tanzania
Ilustrasi mimisan yang menjadi salah satu ciri dari penyakit misterius di Tanzania (Pinterest)
Dilansir SURABAYA INSIDER pada Jum'at 17 Maret 2023, sekitar 5 orang meninggal dunia akibat penyakit tersebut, sehingga tim khususpun ditugaskan untuk pergi ke tempat awal bagaimana penyakit itu tersebar.

Menurut kementrian kesehatan sudah terdapat 7 orang yang terdampak penyakit misterius tersebut.

Daerah Kagara di mana merupakan daerah perbatasan Uganda yang merupakan awal mula penyakit itu tersebar.

Baca Juga: Erick Thohir pastikan lapangan Piala Dunia U-20 memenuhi standar FIFA dengan teknologi terbaru

Potret daerah Kagara yang menjadi tempat awal kemunculan penyakit misterius di Tanzania
Potret daerah Kagara yang menjadi tempat awal kemunculan penyakit misterius di Tanzania (Pinterest)
Menurut Kepala Medis Tanzania Tumaini Nagu untuk sampel dari jenazah yang terdampak penyakit misterius tersebut sudah diambil untuk diidentifikasi penyakitnya dan dilakukan riset.

Wabah seperti ini bukanlah hal baru di Tanzania.

Juli 2022 lalu, sebuah penyakit didiagnosis di wilayah Lindi dengan gejala mimisan, demam, sakit kepala, dan kelelahan.

Baca Juga: Gelar safari politik di Jawa Timur, sinyal Khofifah bakal jadi 'Kartu As' Anies Baswedan di Pilpres 2024

Potret penduduk Tanzania
Potret penduduk Tanzania (Pinterest)
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan kemudian mengatakan pada sebuah pertemuan keagamaan bahwa penyakit "aneh" yang ditemukan di Lindi bisa jadi disebabkan oleh "peningkatan interaksi" antara manusia dan hewan akibat degradasi lingkungan.

Kasus tersebut muncul setelah wabah Ebola di Uganda yang berlangsung hampir empat bulan dan menewaskan 55 orang dan akhir wabah Ebola berakhir pada Januari 2023.

Masyarakat Tanzania pun diharapkan tetap tenang dan jangan lalai terhadap penyakit misterius ini.***

Halaman:

Editor: Nur Ilham Sabariman

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X