Marak promosi musik di platform digital, label rekaman Trinity Entertainment Group optimis tetap diminati arti

- Rabu, 1 Februari 2023 | 22:21 WIB
Potret Yonathan Nugroho CEO Trinity Entertainment Group yang tetap optimis label rekamannya akan tetap diminati artis (dialogue communications)
Potret Yonathan Nugroho CEO Trinity Entertainment Group yang tetap optimis label rekamannya akan tetap diminati artis (dialogue communications)

SURABAYA INSIDER - Memasuki kuartal pertama di tahun 2023, industri musik global diproyeksikan mengalami perkembangan signifikan.

Riset global terhadap tren konsumsi musik global dilakukan oleh sejumlah lembaga yang menyoroti pergerakan investasi pada label rekaman, pemasaran, Artist and Repertoire (A&R), sampai peran teknologi.

Laporan The International Federation of the Phonographic Industry (IPFI) bertajuk 'Engaging with Music 2022' menunjukkan pendengar musik di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 27,2 jam untuk mendengarkan musik setiap pekan.

Baca Juga: Profil Rasmus Paludan, politisi Swedia-Denmark pembakar Alquran

Dengan kategori genre pop Indonesia menjadi pilihan teratas bagi masyarakat tanah air.

Kemudian disusul dengan popularitas layanan music streaming seperti Spotify dan YouTube kian mempermudah artis-artis di Indonesia untuk menjangkau audiens tidak hanya nasional tetapi juga pasar global.

Dalam dialogue communications, yang dilansir oleh SURABAYA INSIDER, CEO Trinity Entertainment Group (TEG) Yonathan Nugroho mengakui, tingkat kesadaran masyarakat pada album atau single baru yang diluncurkan artis-artis di bawah label dan independen semakin meningkat sejak akses ke platform streaming digital semakin terjangkau.

Baca Juga: Luncurkan logo Biofarma Group dan dua produk terbaru! ternyata Holding BUMN Farmasi rayakan hari jadi

"Saat ini kita cukup bayar biaya bulanan dan bisa menikmati ribuan lagu secara bebas. Bagi artis ini peluang, karena area promosi jadi tambah luas, tapi secara revenue ke artisnya perlu dikaji lagi," kata Yonathan.

Ia juga mengatakan jika setiap artis harus jeli mencari peluang revenue stream lain.

Karena pada realitanya, tidak semua karya (lagu) yang beredar di platform digital mencerminkan pendapatan yang besar

"Barriers to entry artis baru ke industri sudah hampir zero. Banyak lagu beredar di platform digital, dikenal orang, dipakai di banyak konten-konten digital. Namun, belum tentu memberikan revenue yang memadai untuk artisnya," tutur Yonathan.

Baca Juga: 5 kesalahan wanita yang gagal glowing, pernah kalian lakukan?

Berdasarkan laporan lain IFPI ‘Music 2022: The Industry Unwrapped’ kemitraan perusahaan rekaman dengan artis dapat memberikan benefit revenue streams yang lebih besar dibandingkan dengan artis yang mengeluarkan karyanya secara independen.

Halaman:

Editor: Nur Ilham Sabariman

Sumber: dialogue communications

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X