SURABAYA INSIDER - Memasuki kuartal pertama di tahun 2023, industri musik global diproyeksikan mengalami perkembangan signifikan.
Riset global terhadap tren konsumsi musik global dilakukan oleh sejumlah lembaga yang menyoroti pergerakan investasi pada label rekaman, pemasaran, Artist and Repertoire (A&R), sampai peran teknologi.
Laporan The International Federation of the Phonographic Industry (IPFI) bertajuk 'Engaging with Music 2022' menunjukkan pendengar musik di Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 27,2 jam untuk mendengarkan musik setiap pekan.
Baca Juga: Profil Rasmus Paludan, politisi Swedia-Denmark pembakar Alquran
Dengan kategori genre pop Indonesia menjadi pilihan teratas bagi masyarakat tanah air.
Kemudian disusul dengan popularitas layanan music streaming seperti Spotify dan YouTube kian mempermudah artis-artis di Indonesia untuk menjangkau audiens tidak hanya nasional tetapi juga pasar global.
Dalam dialogue communications, yang dilansir oleh SURABAYA INSIDER, CEO Trinity Entertainment Group (TEG) Yonathan Nugroho mengakui, tingkat kesadaran masyarakat pada album atau single baru yang diluncurkan artis-artis di bawah label dan independen semakin meningkat sejak akses ke platform streaming digital semakin terjangkau.
"Saat ini kita cukup bayar biaya bulanan dan bisa menikmati ribuan lagu secara bebas. Bagi artis ini peluang, karena area promosi jadi tambah luas, tapi secara revenue ke artisnya perlu dikaji lagi," kata Yonathan.
Ia juga mengatakan jika setiap artis harus jeli mencari peluang revenue stream lain.
Karena pada realitanya, tidak semua karya (lagu) yang beredar di platform digital mencerminkan pendapatan yang besar
"Barriers to entry artis baru ke industri sudah hampir zero. Banyak lagu beredar di platform digital, dikenal orang, dipakai di banyak konten-konten digital. Namun, belum tentu memberikan revenue yang memadai untuk artisnya," tutur Yonathan.
Baca Juga: 5 kesalahan wanita yang gagal glowing, pernah kalian lakukan?
Berdasarkan laporan lain IFPI ‘Music 2022: The Industry Unwrapped’ kemitraan perusahaan rekaman dengan artis dapat memberikan benefit revenue streams yang lebih besar dibandingkan dengan artis yang mengeluarkan karyanya secara independen.
Artikel Terkait
Bukti musik dangdut go international! Inilah 6 deretan bule yang doyan nyanyi lagu dangdut
Konser 1 Abad NU akan dibuka dengan lagu spesial dari grup band Slank bersama Gus Yahya dan Gus Yaqut Cholil
Keluar dari zona nyaman! Ayuenstar rilis lagu dengan genre Balled dan Pop Alrernatif. cek faktanya...
Pantesan sampai di hati, ternyata Lagu 'Manusia Putus Asa' karya Ayuenstar terinspirasi dari momen ini
Anies Baswedan disambut kesenian musik tradisional gendang beleq di Lombok NTB